Jumat, 08 Mei 2009

DIE HARD MOTIVATION

Mari kita belajar dari peristiwa alam. Kita mengenal binatang jerapah, seekor induk Jerapah melahirkan anaknya sambil berdiri dan pada saatnya bayi Jerapah akan jatuh ke tanah yang keras dari kandungan induknya. Hal pertama yang dilakukan oleh induknya adalah berdiri di belakang anaknya dan memberikan tendangan yang cukup keras ke tubuh bayi Jerapah. Bayi Jerapah terbangun mencoba berdiri namun masih mudah terjatuh karena kakinya yang masih lemah dan mudah goyah.

Sang induk kembali bergerak ke belakang bayi Jerapah dan memberi tendangan lagi kepadanya. Demikian berlangsung beberapa kali hingga si bayi berdiri kokoh dan mulai berjalan menuju puting susu sang induk. Mengapa? Karena induk Jerapah tahu bahwa satu-satunya peluang bagi bayinya untuk bisa bertahan hidup di hutan adalah dengan berdiri kokoh diatas kakinya sendiri. Jika tidak, akan sedemikian mudahnya dia diterkam binatang buas dan menj mangsa mereka.

Apakah tindakan induk jerapah adalah tindakan kasih? Sudah pasti.

Disiplin pasti bukan berarti bahwa seseorang menghajar anak-anaknya dengan ikat pinggang, itu adalah sakit jiwa. Disiplin adalah ketegasan yang penuh kasih. Disiplin adalah bimbingan. Disiplin bersifat mencegah timbulnya permasalahan. Disiplin menghasilkan dan menyalurkan energi untuk meraih prestasi besar. Disiplin bukan tujuan yang ingin kita capai, tapi kita melakukannya untuk sebuah kepedulian.

Disiplin adalah tindakan kasih. Kadangkala anda harus bersikap keras untuk kebaikan. Tidak semua operasi medis menyakitkan, tidak semua obat berasa manis, tapi kita harus menelannya.
”Anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang penuh cinta kasih dan disiplin, pada saatnya akan menaruh rasa hormat kepada orang tua mereka”

Lalat dan Semut

Beberapa ekor lalat nampak terbang berpesta diatas sebuah tong sampah didepan sebuah rumah. Suatu ketika anak pemilik rumah keluar dan tidak menutup kembali pintu rumah kemudian nampak seekor lalat bergegas terbang memasuki rumah itu. Si lalat langsung menuju sebuah meja makan yang penuh dengan makanan lezat. “Saya bosan dengan sampah-sampah itu, ini saatnya menikmati makanan segar” katanya.


Setelah kenyang si lalat bergegas ingin keluar dan terbang menuju pintu saat dia masuk, namun ternyata pintu kaca itu telah terutup rapat. Si lalat hinggap sesaat di kaca pintu memandangi kawan-kawannya yang melambai-lambaikan tangannya seolah meminta agar dia bergabung kembali dengan mereka.


Si lalat pun terbang di sekitar kaca, sesekali melompat dan menerjang kaca itu, dengan tak kenal menyerah si lalat mencoba keluar dari pintu kaca. Lalat itu merayap mengelilingi kaca dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan bolak-balik demikian terus dan terus berulang-ulang. Hari makin petang si lalat itu nampak kelelahan dan kelaparan dan esok paginya nampak lalat itu terkulai lemas terkapar di lantai.


Tak jauh dari tempat itu nampak serombongan semut merah berjalan beriringan keluar dari sarangnya untuk mencari makan dan ketika menjumpai lalat yang tak berdaya itu, serentak mereka mengerumuni dan beramai-ramai menggigit tubuh lalat itu hingga mati. Kawanan semut itu pun beramai-ramai mengangkut bangkai lalat yang malang itu menuju sarang mereka.

Dalam perjalanan seekor semut kecil bertanya kepada rekannya yang lebih tua “Ada apa dengan lalat ini Pak?, mengapa dia sekarat?”.

“Oh.. itu sering terj, ada saja lalat yang mati sia-sia seperti ini, sebenarnya mereka ini telah berusaha, dia sungguh-sungguh telah berjuang keras berusaha keluar dari pintu kaca itu namun ketika tak juga menemukan jalan keluar, dia frustasi dan kelelahan hingga akhirnya jatuh sekarat dan menj menu makan malam kita” Semut kecil itu nampak manggut-manggut, namun masih penasaran dan bertanya lagi ”Aku masih tidak mengerti, bukannya lalat itu sudah berusaha keras? kenapa tidak berhasil?”.


Masih sambil berjalan dan memangggul bangkai lalat, semut tua itu menjawab ”Lalat itu adalah seorang yang tak kenal menyerah dan telah mencoba berulang kali, hanya saja dia melakukannya dengan cara-cara yang sama”. Semut tua itu memerintahkan rekan-rekannya berhenti sejenak seraya melanjutkan perkataannya namun kali ini dengan mimik & nada lebih serius.

”Ingat anak muda, jika kamu melakukan sesuatu dengan cara yang sama namun mengharapkan hasil yang berbeda, maka nasib kamu akan seperti lalat ini,
Para pemenang tidak melakukan hal-hal yang berbeda, mereka hanya melakukannya dengan cara yang berbeda”

Buaya


Adalah seorang raja yang berkuasa di sebuah wilayah di Eropa, seorang raja yang terkenal pemberani dan disegani kawan maupun musuh-musuhnya. Sang raja memiliki seorang putri yang telah beranjak dewasa dan sudah saatnya menikah, namun yang diinginkannya adalah seorang menantu yang pemberani seperti dirinya.


Raja mengumpulkan para penasehatnya dan disepakati mengadakan sayembara untuk mendapatkan seorang pemuda yang gagah dan pemberani. Adalah sayembara berenang menyeberangi sungai yang ada didepan benteng kerajaan yang didalamnya diisi banyak buaya yang dalam sebulan dibiarkan kelaparan agar menj sangat ganas.


Diumumkanlah sayembara ini ke seluruh rakyatnya dan saat hari yang ditentukan tiba, mulailah berdatangan para pemuda dari segala penjuru negri, kemudian sang raja keluar dan berdiri diatas kastilnya serta mengangkat bendera tanda dimulainya sayembara itu.


Namun hingga dua jam lamanya tak ada seorang pun yang berani terjun ke sungai yang penuh dengan buaya itu. Raja mulai gelisah dan kecewa karena merasa akan gagal mendapatkan seorang pemberani dari kalangan rakyatnya.


Ketika matahari mulai meninggi, ada sekelompok pemuda datang dan ikut merangsek di kerumunan massa ditepian sungai dan bertanya-tanya ada apa gerangan. Setelah mendapat penjelasan dari orang-orang yang ada disana merekapun hanya manggut-manggut seraya mengamati beberapa ekor buaya yang ada di sungai itu dan saling tunjuk tanpa seorangpun berani mengikuti sayembara itu.


Ketika sebagian orang mulai meninggalkan sungai itu, tiba-tiba dikejutkan dengan suara seseorang terjun ke sungai, rupanya salah seorang pemuda yang baru datang itu terjun ke sungai dan berenang menuju seberang dengan kecepatan tinggi menghindari kejaran beberapa ekor buaya yang berusaha mendekatinya.


Akhirnya pemuda itu berhasil selamat hingga seberang dan disambut dengan tepuk tangan meriah dan sang raja segera turun menyambut si pemuda itu dengan gembira.
Setelah diperkenalkan dengan putrinya, sang raja sepakat menyelenggarakan pesta pernikahan besar-besaran dan meriah selama tujuh hari tujuh malam. Di tengah-tengah pesta pernikahan, datang pula para sahabat si pemuda pemberani ini memberikan selamat, mereka sungguh bangga memiliki seorang kawan yg kini adalah seorang menantu raja. Sambil memberikan ucapan selamat mereka tak henti-hentinya memuji keberanian si pemuda ini. Namun tiba-tiba saja si pemuda ini mengajak ke lima orang sahabatnya itu keluar dari ruang pesta dan dengan wajah kecut bertanya dengan nada menghardik.."Hey kalian semua, ayo katakan... siapa diantara kalian yang waktu itu mendorong saya terjun ke sungai ?!, asal tahu ya.. hampir saja saya mati dimakan buaya!!"

"Andai saja seseorang mampu membangunkan raksasa yang ada didalam dirinya, maka ia tak perlu menunda kesuksesan hanya karena menunggu orang lain yang menggerakkannya"


Mendengarkan


Kita semua suka bicara, tetapi kadang-kadang kita melupakan bagian yang paling penting dalam sebuah percakapan. Kebanyakan dari kita melewatkan paling sedikit beberapa menit untuk berusaha meningkatkan keahlian bicara kita. Mungkin ini melibatkan sesuatu yang sesederhana saat seorang karyawan yang mengatur pemikirannya sebelum dia menemui bos. Atau mungkin seperti seorang pemuda yang menyusun kata-kata saat akan melamar kekasihnya.


Kita berkeyakinan bahwa bagaimana cara kita bicara sangat penting, tetapi kita sering lupa bahwa aspek lainnya, ‘kemampuan kita untuk mendengarkan’ mungkin sama pentingnya. Kita sering sibuk memikirkan kalimat-kalimat berikutnya ketika orang lain sedang bicara, bukannya mendengarkan dengan cermat kata-katanya yang tepat.


Kalau anda dalam percakapan atau perundingan bisnis, berusahalah menjernihkan pikiran anda dari semua pilihan dan prasangka prib yang paling anda sukai. Lakukaknlah usaha untuk melihat percakapan dengan pandangan yang terang. Dengar dari kerangka referensi orang lain. Apa yang dialaminya hari ini? Bagaimana keadaan emosinya secara umum? Dengarkanlah dengan telinga dan mata anda. Faktor-faktor itu akan memainkan peranan penting dalam bagaimana cara anda meninjau kata-kata yang sesungguhnya diucapkan.


Mendengarkan dengan baik adalah keahlian yang memerlukan latihan, empati dan perhatian yang sesungguhnya kepada orang lain. Namun imbalannya besar sekali, sebab pendengar yang baik biasanya mempelajari banyak hal dan mempunyai banyak teman.


Sahabat


Suatu malam seorang eksekutif disibukkan ulah puteranya yang berusia tujuh tahun yang memaksanya untuk memperhatikannya hingga akhirnya sang ayah tak bisa mengelak lagi dan menghentikan pekerjaanya sejenak untuk memperhatikan anaknya.
Sang anakpun melanjutkan perkataannya : "Ayah, mana yang Ayah lebih sukai, menjadi Batman atau Superman ?" Sang ayah dengan tidak sabaran langsung menjawab : "Tidak tau deh, mungkin lebih enak jadi Superman ya ?" seraya mencoba kembali ke pekerjannya.

Sang putera yg masih tak puas bertanya lagi, "Ayah tak bertanya siapa pilihanku?"

"Baiklah, kalau kamu lebih suka menj yang mana, Superman atau Batman?", "Batman", spontan jawab puteranya. Oke, Ayah menj Superman dan kamu menj Batman, bagaimana ?"
"Tapi, apakah Ayah tak ingin tahu kenapa saya lebih suka menj Batman?" Akhirnya sang Ayah bertanya lagi: "Oke..oke.. mengapa kamu lebih suka menj Batman ketimbang Superman ?" Si anak ini menjawab dgn penuh harap: "Karena Batman punya seorang teman".


Kali ini sang ayah benar2 berhenti dari kesibukannya dan bertanya agak serius: ”Memangnya, memiliki seorang teman itu sedemikian penting artinya buat kamu ya?” Dan sang anakpun menjawab dgn mata bersinar: “Iya, Ayah”.


Kebutuhan akan persahabatan itu ada pada kita semua, setiap kita menginginkan seseorang yang dapat kita sebut "sahabat".

Comments :

1
obat herbal liver empedu mengatakan...
on 

izin nyimak

Posting Komentar

Anda Pengunjung Ke

Peluang Bisnis

Rank Blog

 

Copyright © 2009 by Ikatan Mahasiswa dan Alumni Kota Metro